Kembali, PD. BPR Bank Karanganyar berhasil menorehkan prestasi positif di tahun 2018 ini. Salah satu Perusda milik Pemerintah Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah, ini telah berhasil menuliskan namanya dalam jajaran Top 100 BPR nasional versi majalah The Finance 2018.
Sudarusnan, SE, Dirut PD. BPR Bank Karanganyar, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan salah satu bukti bahwa PD. BPR Bank Karanganyar telah berhasil menjadi salah satu bank perkreditan yang tumbuh pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
“Prestasi ini merupakan sebuah pencapaian seluruh keluarga besar PD. BPR Bank Karanganyar. Dan hal ini juga menjadi bukti bahwa pertumbuhan PD. BPR Bank Karanganyar cukup pesat dan layak untuk diperhitungkan,” ungkapnya.
Apalagi, selama ini, tantangan BPR sangat berat. Bahkan, masyarakat seakan “dijauhkan” dari layanan perkreditan mikro ini karena banyaknya produk perbankan berbunga rendah dari pemerintah dan ada gempuran dari bank umum, bank asing, bahkan teknologi finansial (Tekfin). “Tantangan yang berat tersebut, malah menjadi cambuk bagi kami untuk terus maju,” tukasnya.
Perkembangan yang cukup signifikan juga terus dicatatkan oleh PD. BPR Bank Karanganyar. Untuk aset misalnya, posisi hingga Juni lalu berada di angka Rp 168.106 miliar dengan target Rp 152 miliar di akhir tahun ini. Untuk menjaga tren positif tersebut, sebagaimana pandangan The Finance Institute, PD. BPR Bank Karanganyar harus melakukan penyesuaian secara kontinu terhadap bisnisnya. Dan hal inilah yang tengah dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar. ”Layanan maksimal dan prima kepada nasabah menjadi kunci keberhasilan kami,” terangnya.
Penghargaan “Top 100 BPR” ini diberikan oleh Majalah The Finance bekerja sama dengan The Finance Institute menyajikan data BPR-BPR yang tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir sebagai bentuk apresiasi kepada BPR-BPR yang telah berhasil menunjukkan eksistensinya melalui kinerja cemerlang.
Metodologi yang digunakan dalam penilaian didasarkan pada Laporan Keuangan Publikasi (LKP)BPR Periode September 2015 dan September 2017 yang melibatkan 1.622 LKP BPR. Penilaian dilakukan beradasarkan kriteria pertumbuhan (asset, kredit, DPK, laba tahun berjalan), permodalan, dan kualitas asset. Selain itu, penilaian juga memperhatikan aspek rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi masing-masing bank. – Tim Media PD. BPR Bank Karanganyar